Hambatan dan Rintangan Dakwah Islam Nabi
Muhammad saw
Hambatan dan rintangan dakwah islam rasulullah sangatlah berat, baik tergambarkan
dalam ayat-ayat alquran maupun dalam beberapa hadist beliau :
Salah seorang tokoh masyarakat Quraisy yang selalu menghalangi gerakan dakwah Nabi Muhammad saw. adalah Abu Lahab. Ia mulai menghasut masyarakat Arab Quraisy supaya membenci Nabi Muhammad saw. dan Islam. Bahkan Abu Thalib, paman Nabi yang memelihara dan mengasuhnya sejak kecil juga dihasut untuk melarang Nabi Muhammad saw. agar tidak menyebarkan ajaran Islam. Ia mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat Quraisy tersebut.
Pada suatu ketika, Abu Thalib membujuk
Nabi Muhammad saw. agar bersedia menghentikan kegiatan dakwahnya karena banyak
tokoh masyarakat kafir Quraisy yang mengancamnya bila ia tidak berhasil
membujuk Nabi Muhammad saw. untuk menghentikan dakwahnya. Namun permohonan
pamannya itu tidak dikabulkan, bahkan ia berkata tegas: “Wahai pamanku, demi
Allah, sekiranya matahari diletakkan di sebelah kananku, dan bulan di sebelah
kiriku supaya aku berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan mau berhenti
berdakwah sampai Allah memberiku kemenangan atau aku binasa dalam perjuangan.”
Mendengar perkataan dan tekad bulat Nabi
Muhammad saw. untuk terus berjuang, Abu Thalib tidak bisa berbuat banyak
kecuali menyerahkan sepenuhnya kepada Nabi Muhammad saw. Hanya saja ia berpesan
agar waspada dalam menyebarkan dakwah Islam dan berusaha menghindari ancaman
masyarakat Quraisy.
Orang-orang kafir Quraisy tidak berani
berhadapan langsung dengan Nabi Muhammad saw. untuk memintanya agar
meninggalkan kegiatan dakwah karena mereka masih memandang posisi sosial
pamannya, yaitu Abu Thalib. Tetapi mereka berani mengambil tindakan terhadap
keluarga dan para sahabat Nabi.
Melihat usaha pendekatan Abu Thalib
gagal dan agama Islam terus memperoleh pengikut, Abu Jahal dan Abu Sufyan
mendatangi Abu Thalib kembali sambil mengancam. Mereka berkata: “Hai Abu
Thalib, kamu sudah tua, kamu harus mampu menjaga dirimu jangan membela
Muhammad. Kalau hal itu dilakukan terus maka keluarga kita akan pecah.” Tetapi
ancaman itu juga tidak berhasil. Hal itu disebabkan karena tekad kuat Nabi
Muhammad saw. sudah bulat untuk terus melaksanakan dakwah Islam kepada
masyarakat Mekkah meskipun ia harus bertaruh nyawa.
Hambatan dan Rintangan Dakwah Nabi Muhammad saw.
Gagal melakukan pendekatan melalui jalur kekeluargaan, akhirnya pemimpin
masyarakat Quraisy lainnya menjumpai Abu Thalib untuk membujuknya agar bisa
menghentikan dakwah kemenakannya itu. Kali ini bukan ancaman yang diberikan,
melainkan tawaran. Ia menawarkan seorang pemuda tampan bernama Amrah Ibnu Walid
yang usianya sebaya dengan Nabi Muhammad saw. Lalu mereka berkata: “Hai Abu
Thalib, Muhammad saya tukarkan dengan pemuda ini. Peliharalah orang ini dan
serahkan Muhammad kepada kami untuk kami bunuh.”
Mendengar ancaman dan tekanan itu, Abu
Thalib menjawab dengan suara lantang: “Hai orang kasar, silakan dan berbuatlah
sesukamu. Aku tidak takut!” Kemudian Abu Thalib mengundang keluarga Bani Hasyim
untuk meminta bantuan dan menjaga Muhammad saw. dari ancaman dan penganiayaan
kafir Quraisy.
Setelah gagal melakukan tekanan kepada
Nabi Muhammad saw. dan Abu Thalib, pemimpin Quraisy mengutus Uthbah Ibnu
Rabi’ah untuk membujuk Nabi Muhammad saw. agar menghentikan dakwahnya. Untuk
itu, ia menawarkan beberapa pilihan kepada Nabi Muhammad saw. Lalu ia berkata:
“Hai Muhammad, bila kamu menginginkan harta kekayaan, saya sanggup menyediakan
untukmu. Bila kamu menginginkan pangkat yang tinggi, saya sanggup mengangkatmu
menjadi raja, dan bila kamu menginginkan wanita cantik, saya sanggup
mencarikannya untukmu. Tetapi dengan syarat kamu mau menghentikan kegiatan
dakwah islam-mu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar