ACL

ACL
LOVING YOU <3

Rabu, 03 Juli 2013

MASA PRA KELAHIRAN NABI MUHAMMAD

Masa Pra Kelahiran

Sebelum agama Islam masuk ke dalam Jazirah Arab, masyarakat Arab saat itu sudah menganut agama-agama tradisional arab. Agama-agama itu antara lain kepercayaan atas kekuasaan banyak Tuhan dan Alam Magis (Politheisme-Animisme), agama Shabi’un dan Majusi, dan agama-agama yang diklaim sebagai ajaran asli Ibrahim (Yahudi dan Nasrani).



Madinah, Tayma, Khaibar, Fadak, dan Wadi al-Qura diidentifikasi sebagai wilayah pemukiman orang Yahudi saat itu. Hal ini berhubungan dengan eksodus besar-besaran yang dilakukan bangsa Yahudi pada abad awal Masehi dari negeri mereka akibat serangan ke Yerussalem yang dilakukan Kaisar Titus dan peristiwa penumpasan pemberontakan Bar Kochba. Mereka eksodus dan kemudian menetap di Arabia.

Berbeda dengan Yahudi, agama Kristen di Jazirah Arab memiliki posisi yang kurang baik. Mereka tidak memiliki pemukiman khusus seperti yang dimiliki oleh penganut agama Yahudi. Pengikut agam Kristen berasal dari orang Badui yang tinggal di perbatasan Syria dan Yaman, khususnya ketika negeri ini masih dikuasai oleh Abissinia yang menganut agama Kristen.


Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, bangsa Arab terdiri dari banyak suku. Seringkali terjadi penganiayaan yang dilakukan seseorang dari satu suku terhadap orang dari suku yang lain. Dalam hal ini, akan menjadi kewajiban suku yang anggotanya dianiaya untuk menuntut balas. Oleh karena itu, sering terjadi peperangan antarsuku. Bahkan, peperangan ini terkadang berlangsung hingga beberapa generasi setelahnya.Untuk memuliakan dan menghormati Ka’bah, muncul larangan berperang ataupun melancarkan serangan pada beberapa bulan dalam setahun, yaitu bulan Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Namun, bangsa Arab saat itu memperbolehkan peperangan dilaksanakan pada bulan Muharram. Lalu sebagai gantinya, mereka menghentikan perang pada bulan Safar. Tindakan ini dinamakan An Nasi (pengunduran).



Berdasarkan tempat hidupnya, bangsa Arab saat itu dapat dibedakan menjadi penduduk padang pasir dan penduduk negeri. Penduduk Arab padang pasir memiliki karakter pemberani. Karena pennghidupan di padang pasir serba sulit, tidak seperti penghidupan di negeri-negeri, penduduk padang pasir selalu menyerang penduduk negeri. Oleh karena itu, bangsa Arab padang pasir dipandang sebagai orang yang biadab.
Padang pasir dan bangsa Arab yang mendiami wilayah itu menyebabkan daerah Jazirah Arab bagian dalam tidak dikenali oleh kaum pendatang dan para penulis. Keadaan padang pasir itu juga menyebabkan penduduknya terhindar dari penjajahan.


Kota Mekah merupakan tempat yang dipandang suci oleh seluruh bangsa Arab. Kota Mekah sejak awal didirikan telah mengenal sistem pemerintahan. Beberapa suku pernah memegang kekuasaan atas kota Mekah, yaitu suku Amaliqah (sebelum Nabi Ismail dilahirkan), suku Jurhum, dan suku Khuza’ah (440 M). Suku Khuza’ah yang mengambil kekuasaan Mekah dari suku Jurhum mendirikan Darun Nadwah, yaitu tempat untuk bermusyawarah bagi penduduk Mekah di bawah pengawasan Qushai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar